Sunday, 26 April 2015

YouTube For The Blind, bentuk kepedulian Think.Web terhadap kaum tunanetra


Bila mendengar namanya, mungkin Anda akan menyangka bila layanan YouTube For The Blind dihadirkan oleh YouTube. Namun sebenarnya yang menghadirkan layanan ini adalah sebuah perusahaan agensi digital, Think.Web. Mereka merasa perlu menghadirkan layanan hiburan bagi penyandang tunanetra. Think.Web bekerja sama dengan Yayasan Mitra Netra untuk menghadirkan layanan ini. YouTube For The Blind sendiri diluncurkan sejak pertengahan Maret 2015 lalu.
Ramya Prajna S., Co-Founder Think.Web mengatakan bahwa proyek ini bermula dari rasa penasaran bagaimana para tunanetra menggunakan internet mulai dari browsing hingga menonton video yang terdapat di YouTube. Dari rasa penasaran tersebut akhirnya Ramya menemukan bahwa kaum tunanetra juga menggunakan YouTube, tetapi hanya menggunakan fungsi audionya saja. Ramya menambahkan:
Penyandang cacat fisik (tunanetra) itu ternyata suka menggunakan PC untuk mengakses internet agar tidak ketinggalan informasi. Mereka mengandalkan sebuah software untuk mengkonversi semuanya menjadi teks.
YouTube For The Blind pada dasarnya adalah situs yang menampilkan video-video populer di YouTube. Bedanya, video-video yang ditampilkan di situs ini memiliki fitur text to speech, untuk membacakan teks yang telah disertakan sebelumnya.
Teks yang ada di dalamnya bukan sekadar percakapan saja, melainkan deskripsi suasana yang ada di dalam video, seperti suasana lingkungan sekitar, ekspresi wajah tokoh dalam video, gerak-gerik, dan semua yang tidak bisa dilihat oleh penyandang tunanetra.
Sayangnya video yang ditampilkan masih sangat sedikit, total hanya 25 video yang terdapat di dalamnya. Ramya mengatakan bahwa hal ini terkendala minimnya relawan yang memberi deskripsi dan narasi dari video. Sejauh ini para relawan tersebut baru sebatas karyawan dari Think.Web.

Ingin bekerja sama langsung dengan YouTube

Ramya menambahkan bahwa dalam penambahan konten di YouTube For The Blind, timnya sudah melakukan pendekatan dengan Google Indonesia dan YouTube dalam penyediaan konten agar lebih beragam, namun belum ada kepastian tentang hal ini.
Walaupun masih minim konten, sejauh ini sudah terdapat beberapa kategori video di dalamnya, yakni Documentary, How To, Short Movie, dan Variety. Ramya juga mengatakan bahwa di situs ini pengunjung dapat berkontribusi membantu menyediakan narasi dan deskripsi video.
“Nantinya kami ingin semua pihak yang membuka situs ini dapat menjadi relawan untuk menambahkan video lainnya,” tutup Ramya.


(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto)

sumber : http://id.techinasia.com/youtube-for-the-blind-bantu-tunanetra-dapat-hiburan/


No comments:

Post a Comment